Minggu, 29 Maret 2009

Matematika


Matematika, ilmu yang kadang ditakuti, dijauhi, dianggap sulit, dianggap membosankan dan lain-lain. Tetapi di kalangan tertentu justru sebaliknya, matematika dianggap materi yang menarik, indah, bahkan ada orang-orang tertentu yang justru kecanduan dengan matematika.
Saya sendiri memaklumi keadaan manusia yang berbeda-beda, apakah dia suka matematika atau membencinya, ya bolehlah. Memang mayoritas tidak suka matematika dan yang suka hanya minoritas.
Mungkin bagi teman-teman yang masuk dalam anggota mayoritas, tidak usah berkecil hati. Matematika bukan satu-satunya hal yang membuat orang jadi sukses. Jadi ga usah minder jika ketemu dengan orang yang jago matematika. He-he.
Bagi teman-teman yang memang masuk kategori jago matematika juga ga usah sombong, belum tentu anda lebih sukses dibandingkan dengan orang yang ga bisa matematika.
Tapi harapan saya, buat yang kuarang bisa matematika, berusahalah untuk belajar matematika. Anda kesulitan bukan karena IQ anda kurang. Mungkin ada masa lalu yang mebuat kita jadi ga bisa, dan itu masalah sepele. Saya sendiri juga pernah mengalaminya.
Terkadang ada seorang anak, karena sakit maka dia tidak masuk sekolah untuk beberapa hari. Waktu itu dia sudah belajar perkalian pecahan. Mudah kan perkalian pecahan? Pembilang dikali pembilang dan penyebut dikali dengan penyebut. Ketika dia tidak masuk, guru mengajarkan penjumlahan pecahan. Tentunya penjumlahan pecahan lebih sulit, harus menyamakan penyebut dulu. Ketika dia masuk di hari pertama setelah sembuh ternyata ulangan matematika. Saat itulah sia anak tidak bisa mengerjakan satupun. Dia langsung mengambil kesimpulan, saya memang tidak berbakat matematika.
Ketika seseorang sudah merasa tidak bisa, mereka cenderung tidak mau mempelajari lagi (berdasarkan survey 97% orang seperti ini). Hanya 3% yang tertantang.
Karena tidak mau belajar lagi, aytau belajarnya sedikit, sudah tentu dia tidak bisa metematika. Akibatnya sampai dia besar dia tetap kesulitan matematika.

Informasi Buku

toko buku online